Biografi Chairul Tanjung – Profil Konglomerat Pemilik Grup Ct Corp

Biografiku.com – Biografi Chairul Tanjung. Beliau ia dikenal sebagai pengusaha sekaligus konglomerat asal Indonesia. Pemilik grup perjuangan CT Corp ini berhasil menumpuk kekayaan yang menimbulkan ia masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun 2018.

Selain menjadi seorang pengusaha, namanya juga populer ketika ia ditunjuk sebagai Menteri Kordinator Perekonomian di tahun 2014. Beriku kami sajikan profil serta Biografi Chairul Tanjung serta kisahnya dalam membangun usahanya.

Biodata Chairul Tanjung

Nama : Chairul Tanjung

Lahir : Jakarta, 16 Juni 1962

Orang Tua : Abdul Gafar Tanjung (ayah) Halimah (ibu)

Istri : Anita Ratnasari Tanjung

Anak : Putri Indahsari, Rahmat Dwiputra

Dikenal : Pendiri dan Pemilik CT Corp (Trans Corp)

Kekayaan : 3.9 Billion USD / 56.2 Triliun Rupiah (Forbes, 2018)

Biografi Chairul Tanjung

Chairul Tanjung dilahirkan pada tanggal 16 juni 1962 di Jakarta. Ayahnya berjulukan Abdul Ghafar Tanjung yang bekerja sebagai seorang wartawan media cetak yang beroplah kecil di masa orde usang sementara ibu Chairul Tanjung berjulukan Halimah.

Masa Kecil

Chairul Tanjung memiliki enam saudara. Chairul Tanjung menikah dengan Anita Ratnasari Tanjung dan dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai dua orang anak berjulukan Putri Indahsari Tanjung serta Rahmat Dwiputra Tanjung.

Dari beberapa sumber yang mengulas mengenai biografi dan profiil Chairul Tanjung diketahui bahwa kedua orang tuanya hidup dengan kondisi finansial yang kekurangan terlebih lagi ketika koran tempat ayah Chairul Tanjung bekerja ditutup oleh pemerintahan orde baru.

Kondisi tersebut menciptakan keluarga Chairul Tanjung kemudian menjual rumah untuk biaya hidup dan pindah ke losmen yang sempit. Meskipun begitu semangat mencar ilmu Chairul Tanjung tidak pernah padam sebab ia tahu bahwa hanya pendidikanlah yang sanggup membantunya keluar dari himpitan ekonomi.

Pendidikan

Awal pendidikannya dimulai dari sekolah di SD Van Lith Jakarta, dari situ ia kemuidan masuk di Sekolah Menengah Pertama Van Lith. Chairul Tanjung kemudian bersekolah di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Jakarta.

Tamat dari sana tahun 1981 ia di terima kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan menyelesaikannya pada tahun 1987.

Selanjutnya ia kemudian meneruskan kuliahnya di aktivitas magister di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen tahun 1993.

Berjualan Alat Tulis Hingga Peralatan Kedokteran

Dalam Biografi Chairul Tanjung diketahui bahwa di dingklik kuliah, ia kemudian mulai terjun ke dunia bisnis demi membiayai kuliahnya. Yang pertama ia lakukan yaitu berjualan buku kuliah stensil, mendirikan jasa fotokopi di kampus sampai berjualan kaos.

Selain itu, Chairul Tanjung juga sempat mendirikan toko yang menyediakan peralatan kedokteran serta laboratorium di daerah senen, Jakarta Pusat namun perjuangan ini mengalami kebangkrutan.

Meskipun kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang gampang bagi Chairul Tanjung namun ia masih sanggup berprestasi di dingklik kuliahnya.

Terbukti dengan terpilihnya ia sebagai mahasiswa tumpuan tingkat nasional di tahun 1984-1985. Tamat dari Universitas Indonesia, Chairul kemudian fokus dalam berbisnis.

Yang pertama ia lakukan yaitu membuka perjuangan bisnis ekspor sepatu anak dengan nama perjuangan PT Pariarti Shindutama tahun 1987 bersama tiga orang temannya. Modal mereka sebesar 150 juta yang mereka pinjam dari bank Exim.

Bersama tiga orang temannya, Chairul mendapat pesanan sepatu dari Italia sebanyak 160 ribu pasang sepatu. Namun ketika itu Chairul kemudian menentukan keluar dari PT Pariarti Shindutama sebab ada perbedaan visi dan misi.

Mendirikan Para Group

Setelah keluar dari sana, Chairul Tanjung kemudian mencoba membangun perjuangan sendiri dengan nama Para Group di tahun 1987. Para Group merupakan perusahaan konglomerasi cikal bakal dari CT Corp dibawah kepemimpinan Chairul Tanjung.

Modal jaringan yang luas menimbulkan bisnis Para Group dengan cepat berkembang. Terbukti pada tahun 1996, Chairul Tanjung melalui grup perjuangan Para Group membeli kepemilikan Bank Karman dan kemudian mengubah namanya menjadi Bank Mega pada tahun 1997.

Disamping itu Chairul Tanjung juga berhasil membuatkan bisnis pertokoan melalui Bandung Supermall. Kepiawaiannya dalam berbisnis juga ditunjukan Chairul Tanjung ketika ia mengakuisisi Bank Tugu kemudian ia ubah menjadi Bank Mega Syariah Indonesia.

Walaupun ketika itu kondisinya tidak terlalu menguntungkan. Perlahan-lahan ia kemudian memperbaiki dan membuatkan Bank Mega.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 maret 2001 Bank Mega kesannya berhasil melaksanakan penawaran saham perdana di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dengan harga 1.125 perlembar saham.

Dalam dua tahun, Bank Mega kemudian menjadi tulang punggung bagi Para Group dengan donasi sumber dana sekitar 40 persen.

Mendirikan Trans TV

Selain sektor keuangan, Para Group milik Chairul Tanjung juga berbisnis di sektor media, hal ini sanggup dilihat dengan kepemilikan Trans TV.  Menurut Chairul Tanjung, untuk menjadi seorang pengusaha tak hanya harus cendekia dalam bekerja keras melainkan juga harus sanggup meramalkan masa depan.

Di bawah bendera Para Group, Chairul Tanjung berhasil membuatkan bisnisnya yang kemudian tersebar diberbagai bidang perjuangan menyerupai perbankan, asuransi serta pembiayaan.

Selain itu Para Group juga membuatkan perjuangan dibidang Properti serta investasi dan juga di bidang penyiaran serta multimedia. Keberhasilannya berbisnis di aneka macam bidang menciptakan Para Group milik Chairul Tanjung menjadi salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia.

Menurut Chairul anjung seorang pengusaha harus pantang mengalah dan memiliki sasaran yang terang meskipun sedang dalam kondisi yang sulit.

Hal ini sanggup dilihat ketika Chairul Tanjung dihadapkan pada krisis 1998 dimana ketika itu banyak pengusaha memindahkan investasi mereka ke singapura sementara Chairul Tanjung tetap bertahan dengan mengelola Bank Mega dengan maksimal.

Terbukti ketika Bank tersebut mempu menawarkan pertolongan ke bank lain ditengah lesunya ekonomi indonesia. Seperti yang dilakukan Chairul Tanjung terhadap Bank BCA milik Salim Group yang dinahkodai oleh Soedono Salim yang ketika itu hampir kolaps dengan menawarkan pertolongan sekitar 1,3 triliun.

Dari insiden tersebut, Chairul Tanjung dan Soedono Salim kemudian dekat dan bekerja sama dalam mengelola beberapa proyek di Batam dan di Singapura. Ia juga bermitra dengan Sinar Mas Group milik Eka Tjipta Widjaja di sektor asuransi.

Daftar Anak Perusahaan CT Corp Milik Chairul Tanjung

Chairul Tanjung bahkan membeli saham lebih banyak didominasi Astra yang ketika itu hanya berharga 175 rupiah per lembarnya. Selain itu Chairul juga mengakuisisi saham lebih banyak didominasi Carefour Indonesia senilai 40 persen.

Kekayaan Chairul Tanjung

Mengguritanya bisnis Chairul Tanjung melalui Para Group menciptakan ia masuk dalam daftar orang terkaya. Di tahun 2017, Kekayaan Chairul Tanjung ditaksir sebesar $4,9 Miliar Dollar atau sekitar 65.3 triliun rupiah.

Kekayaannya tersebut menciptakan Chairul Tanjung masuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2017 di posisi ke 6 dan urutan ke 286 daftar orang terkaya di dunia.

Menjadi Menko Perekonomian Indonesia

Pada bulan desember, Chairul Tanjung kemudian mengubah nama induk usahanya dari Para Group menjadi CT Corp. Pada tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk dirinya sebagai Menko Perekonomian.

Ia juga merupakan guru besar di Universitas Airlangga. Selain itu Chairul juga aktif di bidang olahraga sebagai ketua umum PBSI dan juga aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan dimana hampir sebagian besar waktunya ia habiskan di bidang tersebut selain mengelola bisnisnya melalui CT Corp.

Itulah gosip mengenai biografi dan profil serta biodata dari Chairul Tanjung, Sosok sukses yang dikenal sebagai konglomerat besar di Indonesia. Semoga artikel ini sanggup menjadi ilham bagi pembaca untuk terus berusaha membuatkan usahanya.