Biografi Ani Yudhoyono, Fakta Menarik Sang Ibu Negara Indonesia Keenam

Biografiku.com – Profil dan Biografi Ani dari Yudhoyono. Ia ialah istri dari mantan Presiden Republik Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau dikenal sangat hobi dalam fotografi dan juga berkebun. Ia juga merupakan ibu negara keenam dalam sejarah negara Indonesia. Berikut Profil dan Biografi dari Ani Yudhoyono secara singkat

Biodata Ani Yudhoyono

Nama Lengkap : Hj. Kristiani Herrawati

Dikenal : Ani Yudhoyono

Lahir : Yogyakarta, 6 Juli 1952

Wafat : Singapura, 1 Juni 2019

Agama : Islam

Orang Tua : Sarwo Edhie Wibowo (ayah), Hj. Sri Sunarti Hadiyah (ibu)

Saudara : Pramono Edhie Wibowo, Hartanto Edhie Wibowo, Wijiasih Cahyasasi, Retno Cahyaningtyas, Wrahasti Cendrawasih, Mastuti Rahayu

Suami : Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Anak : Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono

Hobi : Fotografi

Profil dan Biografi Ani Yudhoyono Singkat

Istri dari Susilo Bambang Yudhoyono ini mempunyai nama lengkap Kristiani Herrawati. Ia lahir di rumah sakit RS Bethesda di Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1952. ia merupakan anak dari pasangan Letjen Tentara Nasional Indonesia Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Sewaktu lahir Ani Yudhoyono terlahir prematur dan beratnya hanya dua kilogram, namun ia tumbuh menjadi gadis yang kuat.

Banyak yang mengira Ani Yudhoyono ialah seorang muallaf dan sebelumnya beragama kristen lantaran nama lengkapnya Kristiani Herrawati. Tetapi dalam buku biografi Ani Yudhoyono yang berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit yang terbit pada tahun 2010, ia menceritakan bahwa ketika lahir ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo memberinya nama ‘Kristiani’ lantaran terinspirasi dari huruf tokoh pewayangan Kresna yang berkarakter baik.

Sementara nama Herawati yang berarti kekuatan dalam menyapu higienis segala duduk kasus yang terjadi dikala huru hara terjadi. Ayahnya juga kala itu bertugas di Batalyon Kresna Yogyakarta.

Nama Ani Yudhoyono juga mulai dikenal ketika Susilo Bambang Yudhoyono mulai menjabat sebagai presiden. Sebelumnya ia lebih dikenal dengan nama Kristiani Herrawati.

Ani Yudhoyono merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh militer populer di kurun Presiden Soeharto yang memimpin penumpasan gerombolan pemberontak G30S PKI pada tahun 1965.

Masa Kecil Ani Yudhoyono

Di masa kecilnya, Ia sangat menyukai memanjat pohon cermai dan mangga. Ia juga tumbuh menjadi gadis tomboy. Semasa sekolah juga ia kerap pergi ke sekolah menumpangi truk bersama dengan teman-temannya.

Pendidikan Ani Yudhoyono

Sejak kecil sudah dikenalkan dengan pendidikan oleh ayah dan ibunya. Sejak remaja, ia sudah bercita-cita menjadi dokter. Sehingga ketika tamat SMA, ia eksklusif mengambil kuliah jurusan kedokteran di Universitas Katolik Indonesia.

Meskipun kuliah kedokterannya tidak hingga lulus hingga ia menentukan melanjutkan kuliahnya di Universitas Terbuka. Di Universitas terbuka, Ia tidaklah mengambil jurusan yang sama, melainkan ia beralih ke jurusan sarjana ilmu politik hingga akibatnya ia lulus dan mendapat gelar strata satu.

Dulunya, Ia tidak melanjutkan kuliah kedokteran bukan lantaran ia tidak pintar.  Alasan beliaun tidak sanggup melanjutkan pendidikan di jurusan kedokteran lantaran ia harus mengikuti ayahnya pindah kiprah ke korea selatan. Ia hanya kuliah hingga tahun ketiga di kedokteran. Maklum saja, ayahnya yang menjabat sebagai seorang duta besar membuatnya sering kali berpindah-pindah tugas.

Keluarga Ani Yudhoyono

Di dalam keluarga, Ani Yudhoyono ialah ibu panutan bagi putra-putrinya. Bahkan sang menantu menyampaikan bahwa ia ialah sumber kekuatan dalam keluarga SBY.

Tidak sekalipun ia meninggalkan SBY. Beliau selalu ikut kemanapun bapak SBY bertugas kala ia masih menjabat sebagai presiden.

Pertemuan Dengan Susilo Bambang Yudhoyono

Dalam buku Biografi Ani Yudhoyono yang ditulis oleh Alberthiene Endah disebutkan bahwa dikala itu Ani Yudhoyono merupakan puteri Gubernur AKABRI. Ia kerap mengikuti ayahnya dalam banyak sekali acara.

Pada tahun 1973, ia pertama kali bertemu dengan SBY dalam program pelantikan barak taruna di Magelang. Ani kala itu eksklusif terpana dengan sosok SBY yang diakuinya merupakan sosok yang berwibawa, damai serta atletis.

Pertemuan kedua SBY pun bertandang ke rumah Ani Yudhoyono. Selanjutnya mereka pun rajin berkirim surat. Di tahun 1974, ketika ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo ditugaskan menjadi duta besar di Korea Selatan, Ani Yudhoyono dan SBY telah resmi bertunangan sesudah SBY lulus sebagai perwira terbaik AKABRI tahun 1973.

Ia dan SBY berpisah sekitar 1.5 tahun lantaran ia yang berangkat mengikuti ayahnya dinas di luar negeri sebagai duta besar. Setelah itu  Ani Yudhoyono dan SBY resmi menikah pada bulan Juli 1975.

Kala itu bukan hanya Ani saja yang menikah dengan SBY kala itu melainkan juga dua saudaranya yang lain yakni Wrahasti Cendrawasih dan Mastuti Rahayu.

Dalam usia ijab kabul mereka yang sudah cukup lama, keharmonisan terang terlihat apalagi ketika ia sedang sakit di salah satu rumah sakit di Singapura lantaran mengidap penyakit kanker darah dan bapak SBY beserta putra-putrinya tetap setia menemani disampingnya.

Dalam biografi Ani Yudhoyono diketahui bahwa dari pernikahannya dengan SBY, ia mendapat 2 orang putra yang kesemuanya ikut terjun dalam dunia politik sehingga masyarakat sudah tidak absurd dengan nama sekaligus putra dari ibu negara RI yang keenam ini.

Putra pertamanya ialah Agus Harimurti Yudhoyono mantan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang diketahui pernah menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Putra pertamanya menikahi salah satu artis di Indonesia yaitu Anisa Pohan. Dari hasil ijab kabul Agus dengan Anisa, Ibu Ani Yudhoyono mendapat cucu elok yang berjulukan Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Sedangkan putra ibu Ani yang kedua berjulukan Edhie Baskoro Yudhoyono. Putra keduanya menikah dengan putri Hatta Rajasa yang berjulukan Siti Rubi Aliya Rajasa. Dari ijab kabul Edi dan Alya, Ibu Ani mendapat cucu pria yang berjulukan Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Suka Duka Pernikahan Dengan SBY

Selama pernikahannya dengan SBY, Ani Yudhoyono sudah melewati banyak suka duka. Ia bahkan pernah mencicipi bagaimana rasanya kekurangan.

Kala itu honor SBY sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia masih sangat pas-pasan untuk digunakan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga Ani kemudian berjualan es mambo yang diambil dari jatah susu Tentara Nasional Indonesia kala itu yang diterima oleh SBY setiap bulannya.

SBY pun kadang membawa pulang jatah masakan tambahannya menyerupai bubur kacang hijau satu gelas ke rumah. Sesampainya dirumah, bubur kacang hijau itu kemudian diolah dengan ditambahkan gula merah, santan, dan pandan hingga porsinya semakin banyak dan sanggup dimakan ramai-ramai bersama dengan anak-anaknya.

Karir Ani Yudhoyono

Salah satu karir politik Ani Yudhoyono yang sudah banyak orang tahu ialah sebagai pendamping bapak SBY dalam menjalankan kiprah kenegaraan pada dikala menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Sejak SBY menjabat menjadi presiden pada tahun 2004, Ibu Ani juga mulai menjadi Ibu Negara Republik Indonesia. Tentu saja tidak hanya menemani Bapak SBY, sebagai ibu Negara, ia juga sudah ikut andil dalam memegang tanggung jawab sebagai istri presiden RI.

Hal tersebut dibuktikannya dengan mengikuti banyak sekali organisasi. Salah satunya, Ibu Any pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Tidak hanya itu saja organisasi yang pernah digeluti oleh istri SBY ini.

Setidaknya ada beberapa organisasi yang pernah mencatatkan namanya, yaitu Pelindung utama kegiatan PKK, Pelindung Nasional Women International Club, Duta HIV/ AIDS dan ASl, dan masih banyak lagi.

Sampai sekarangpun, Ia juga masih aktif dalam organisasi PERSIT Candra Kirana dan Dharma Wanita. Meski kini, kesehatannya sedang diuji, tetapi semangatnya untuk memajukan Indonesia tetap sanggup dilihat lewat tidak absennya ia pada dikala pemilu 2019 yang gres saja berlangsung.

Ani Yudhoyono Wafat

Ibu Ani Yudhoyono diketahui mulai dirawat di rumah sakit National University Hospital (NUH) Singapore semenjak bulan Februari 2019. Ia divonis mengidap penyakit kanker darah atau leukimia.

Selama tiga bulan ia dirawat dirumah sakit dan jarang keluar rumah sakit. Ia selalu didampingi oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan juga anak anaknya serta menantunya selama perawatannya.

Setelah beberapa kali di kemoterapi serta dilakukan perawatan intensif, kondisi mantan ibu negara ini sempat membaik namun kemudian memburuk hingga tidak sadarkan diri.

Pada tanggal 1 Juni 2019, Ani Yudhoyono, mantan ibu negara Indonesia ini akibatnya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11.50 waktu Singapura sesudah usang berjuang melawan penyakit kanker yang ia derita.

Jenazahnya kemudian diterbangkan dari Singapura ke Jakarta dan disemayamkan di Cikeas, Bogor. Beliau kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta pada tanggal 2 Juni 2019.

Semoga isu wacana Profil dan biografi Ani Yudhoyono di atas sanggup dijadikan acuan bagi para pembacanya.